SIKOMPAS adalah akronim dari sistem kelola & manajemen perhutanan sosial, digunakan sebagai alat atau tools dalam memantau dan mengelola perencanaan kegiatan perhutanan sosial dalam satu aplikasi berbasis android. Sangat ideal digunakan bagi LPHD yang sudah menyusun Rencana Kelola Perhutanan Sosial atau (RKPS).
Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) tidak lagi membuka dokumen RKPS karena isi dari RKPS dipindahkan kedalam smartphone (android) sehingga lembaga pengelola akan mudah memantau dan melaksanakan kegiatan baik monitoring, patroli hutan, penanaman maupun identifikasi biodiversity, kerawanan atau ancaman terhadap suatu kawasan.
Bahkan dalam hal pelaporan Aplikasi SIKOMPAS ini sangat mudah menyajikan sebuah data dengan singkat, padat dan jelas karena dokumen yang disajikan sudah terukur dan geotaging dengan koordinat yang tertera di areal kerja (RKPS).
Tujuan dari kegiatan ini adalah Pengembangan Perhutanan Sosial di Landscape Kayan yang terintegrasi dengan pembangunan daerah Kab. Bulungan atau lebih dikenal dengan IAD (Integrated Area Development) berbasis perhutanan sosial, IAD adalah Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Perhutanan Sosial Untuk Pengembangan Komoditas Unggulan Agroforestry dan Jasa Lingkungan di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. IAD ini juga mendapat dukungan dari lintas kementerian, sektor bisnis/swasta, akademisi maupun LSM (NGO).
Sedangkan ruang lingkup dari kegiatan ini adalah wilayah perhutanan sosial di landskap kayan yang sudah mendapatkan ijin pengelolaan perhutanan sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan. Desa-desa sepanjang Sungai Kayan atau biasa disebut dengan landskap kayan dengan jumlah desa yang sudah memiliki ijin Perhutanan Sosial ada 17 desa, diantara desa-desa tersebuyt adalah: Desa Antutan, Desa Long Sam, Desa Long Beluah, Desa Long Telenjau, Desa Naha Aya, Desa Long Bia, Desa Long Peso, dan Desa Long Buang serta Desa Long Peleban.
Selain bisa digunakan untuk kegiatan Perhutanan Sosial SIKOMPAS juga bisa diimplementasikan dengan Program TAKE Bulungan Hijau, TAKE (transfer anggaran kabupaten berbasis ekologi) adalah salah satu program prioritas berbasis pembangunan hijau ramah lingkungan, berkaitan dengan tata kelola kawasan dan tata kelola lingkungan hijau yang ada disetiap desa. Salah satu kegiatan TAKE melalui tata kelola kawasan adalah monitoring patroli hutan SIKOMPAS bisa dijadikan alat untuk monitoring, identifikasi keanekaragaman hayati.
Saat ini sudah 9 desa yang dilatih menggunakan SIKOMPAS dengan dukungan dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan mampu mengidentifikasi biodiversity 233 spesies, 44 spesies masuk dalam kategori P20, sedangkan berdasarkan IUCN dan CITES disajikan melalui tabel dibawah ini :
Tinggalkan Balasan